Saat seseorang mendapat pekerjaan sulit, diaakan mengerahkan seluruh kemampuannya. Tetapi saat mendapat pekerjaan mudah,seseorang cenderung menyepelekannya.
***
Ada dua orang pemuda yang mendapat pekerjaansebagai tukang bangunan. Proyek yang harus mereka jalankan adalah membangunsebuah rumah milik saudagar kaya. Pemuda pertama, yang bertubuh besar mendapattugas membuat pintu dan kayu. Sedangkan pemuda kedua yang bertubuh kecilmendapat tugas mengaduk semen dan menyusun batu bata.
Pemuda pertama senang karena menganggappekerjaannya sangat mudah dan tidak perlu banyak tenaga, pemuda kedua tidakbanyak mengeluh karena dia berpikir akan memberikan yang terbaik.
Saat tiba di lokasi pembangunan, sang pemudapertama sangat terkejut karena rumah yang dibangun ternyata rumah model kuno,memerlukan pintu dan jendela yang penuh ukiran. Sang mandor langsungmengajarkan cara mengukir pada pemuda pertama. Meskipun telah diajarkan berkali-kali,sang pemuda pertama tidak bisa mengukir dengan baik, karena sejak awal diaberpikir bahwa pekerjaannya mudah sehingga menyepelekan.
Berbeda dengan pemuda kedua, dia bisa mengaduksemen dan menyusun bata dengan baik walaupun hanya diajarkan sesekali.
Timbul niat untuk bertukar posisi. Pemudapertama menawarkan diri untuk menggantikan si pemuda kedua, merekapun bertukarpekerjaan.
Saat sore tiba, sang mandor kembali ke rumahyang dibangun. Dia terpesona dengan satu pintu yang memiliki ukiran halus danindah. "Siapa yang membuat ukiran ini?" tanya sang mandor. Pegawaiyang lain langsung menunjuk ke arah pemuda dua.
Sang mandor langsung menghampirinya lalubertanya bagaimana si pemuda yang tidak memiliki latar belakang mengukir bisamenghasilkan ukiran pintu yang indah.
"Bagi saya, sederhana saja pak,"ujarnya dengan wajah yang rendah hati. "Lakukan semuanya dengan tulus danjangan pernah meremehkan apapun. Dengan begitu, saya lebih mengerti saatdiajarkan dan bersungguh-sungguh mengerjakannya," lanjut sang pemuda."Jika kita bekerja dengan kesungguhan hati, maka hasilnya akan luarbiasa,"
Hal yang paling menakutkan bukanlah mendapatpekerjaan yang sulit, tetapi mendapat pekerjaan yang mudah. Karena saatmendapatkan pekerjaan yang mudah, kita cenderung meremehkannya.
Satu pelajaran hebat dari seorang tukangbangunan. Semoga kisah ini bisa menjadiinspirasi kita semua.